Terdapat bukti sejarah bukti sejarah yang
menyebutkan bahwa masyarakat babylonia kuno menghitung luas dari sebuah
lingkaran dengan rumus “3 kali kuadrat dari radius” sehingga mereka menggunakan
3 sebagai konstanta pengali dalam perhitungan luas lingkaran (yang dlama
perkembangannya konstanta ini disebut pi). Pada tahun 1900-1680 SM ditemukan sebuah
tablet babylonia kuno yang menyebutkan bahwa nilai, yang sekarang dikenal
dengan pi, sebagai 3.125.
2. Rhind Papyrus(orang Mesir), 1650 SM, pi= 3,1605
Bangsa Mesir kuno menghitung luas sebuah
lingkaran menggunakan rumus ((8D/9)^2)*h , dimana
“d” adalah diameter lingkaran. Rumus ini memberikan sebuah perkiraan bahwa
nilai pi adalah 3.1605.
Terdapat sebuah catatan dari Periode Menengah Kedua Mesir dalam sejarah Mesir kuno yang disalin oleh seseorang juru tulis bernama Ahmes, yang menunjukkan
beberapa rumus matematika, di antaranya tentang perkiraan kasar bagaimana
menghitung luas lingkaran menggunakan suatu angka yang bila diterjemahkan dalam
istilah modern mewakili 3,1605.
3. Yajnavalkya(astronom India), 900 SM, pi=3,1389
Yajnavalkya
memberikan perhitungan astronomi pada Shataptha Brahmana
(900th SM) bahwa π = 339/108 = 3,1389.
4.
Archimedes, (287-212 SM)3+10/71<π<3+1/7
Kita mengenal Archimedes sebagai
tokoh fisika dengan hukum Archimedes-nya. Konon Archimedes menemukan teori
tersebut ketika ia mandi di bak. Seketika Archimedes berteriak gembira,
“Eureka…eureka…eureka…”. Tidak sadar bahwa dirinya masih dalam keadaan
telanjang.
Lebih dari itu, Archimedes juga
merupakan seorang matematikawan yang hebat. Dia berhasil menghitung luas
lingkaran dan keliling lingkaran dengan akurat. Tentu saja Archimedes juga
menemukan bilangan pi yang akurat. Bilangan pi merupakan perbandingan luas
lingkaran dengan r^2 atau perbandingan keliling lingkaran dengan diameternya.
Yang menarik adalah pendekatan
Archimedes dalam meghitung luas atau keliling lingkaran. Ia menggunakan
potongan-potongan kecil poligon luar dan dalam. Ratusan tahun kemudian metode
ini hanya dianggap biasa saja sampai jaman Renaisans. Di tangan Isaac Newton
dan – secara terpisah – Leibniz metode tersebut menjadi landasan dasar
kalkulus.
Bilangan pi hampir selalu terlibat
dalam menghitung lingkaran. Karena pi adalah perbandingan keliling dan diameter
maka wajar bila para ilmuwan mengira bahwa pi adalah bilangan rasional. Sampai
pada abad ke-9 Masehi, Muhammad Ibnu Musa Aljabar Alkhawaritzmi, raksasa
matematika dari timur tengah, menyatakan bahwa pi adalah irasional.
Sebagai bilangan irasional tentu
saja pi tidak akan pernah dapat dinyatakan sebagai perbandingan dua bilangan
bulat. Bilangan pi semakin misterius.
Abad ke-19
menambah misteriusnya bilangan pi. Bilangan pi adalah bilangan irasional yang
spesial. Yaitu bilangan irasional yang transenden.Yakni pi bukan solusi dari polinom apa pun yang koefisiennya bilangan
rasional. Dengan kata lain, pi tidak dapat dinyatakan secara aljabar.
Lindenmann, matematikawan Jerman, berhasil membuktikan pi sebagai bilangan
transenden.
Mari kembali ke masa lalu, ke jaman
Archimedes. Archimedes menghitung luas lingkaran dengan menghitung poligon
dalam dan poligon luar. Tentu kita tahu luas lingkaran di antara dua poligon
tersebut.
Poligon dalam < Lingkaran <
Poligon luar
Poligon paling mudah kita hitung
adalah segi empat atau persegi. Bayangkan sebuah lingkaran dengan jari-jari r =
1.
Poligon luar berupa persegi dengan
sisi 2r. Maka luas poligon adalah 2 x 2 = 4.
Poligon dalam berupa persegi dengan
diagonal 2r. Maka sisi = 2r/(akar 2) dan
luas = 2/(akar2) x 2/(akar2) = 4/2
= 2
Jadi
2 < luas lingkaran < 4
Tentu kita sudah tahu bahwa luas
lingkaran adalah pi.
Bagaimana bila kita mengambil
poligon adalah segi 6 beraturan?
Poligon luar terdiri dari 6
segitiga besar sama kaki dengan sudut puncak 60 derajat.
Maka
tinggi = t = 1
alas = a = 2.tan 30 = 2/(akar3)
tinggi = t = 1
alas = a = 2.tan 30 = 2/(akar3)
Luas = 1/2 a.t = 1/2. 1. 2/(akar3)
= 1/(akar3)
Luas poligon = 6 x 1/(akar3) =
6/(akar3)
= akar (36/3)
= akar 12 (Sekitar 3,46. Selesai).
= akar (36/3)
= akar 12 (Sekitar 3,46. Selesai).
Luas poligon dalam?
Poligon dalam terdiri dari 6
segitiga sama kaki kecil yang puncaknya 60 derajat dan panjang kaki 1.
Maka luas segitiga adalah,
luas = 1/2 a.b sinC
= 1/2 1.1 sin 60
= 1/2 x 1/2 akar3
= 1/4 akar3
= 1/2 1.1 sin 60
= 1/2 x 1/2 akar3
= 1/4 akar3
Jadi dapat kita tulis
akar (27/4) < luas lingkaran
< akar (12)
2,6 < luas lingkaran < 3,46
2,6 < luas lingkaran < 3,46
Archimedes melanjutkan perhitungan
sampai poligon segi 96 dan mendapatkan luas lingkaran = pi, yaitu:
223/71 < pi < 22/7
Sampai sekarang kita masih memakai
bilangan pi yang dihitung Archimedes dua ribu tahun yang lalu yaitu pi = 22/7.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar